Atletico Madrid Kembali Kejar Gelar di Tengah Persaingan Ketat
Atletico Madrid Kembali Kejar Gelar di Tengah Persaingan Ketat. Tim sepak bola Atletico Madrid, di bawah arahan Diego Simeone, kembali menunjukkan tanda-tanda kebangkitan pada musim 2024/2025, menempatkan diri sebagai penantang serius gelar La Liga di tengah persaingan ketat dengan Real Madrid dan Barcelona. Dengan skuad yang diperkuat Antoine Griezmann, Alexander Sørloth, dan talenta muda seperti Julián Álvarez, Los Colchoneros berhasil memuncaki klasemen La Liga dengan performa defensif yang kokoh dan serangan yang lebih tajam. Setelah hanya meraih peringkat tiga musim lalu, Atletico kini mengejar trofi pertama sejak 2021. Artikel ini akan mengulas kunci keberhasilan Atletico, performa musim ini, dampak di La Liga, respons penggemar, dan prospek ke depan.
Kunci Kebangkitan Atletico
Keberhasilan Atletico musim ini terletak pada kombinasi taktik khas Simeone dan perekrutan strategis. Formasi 5-3-2, yang menekankan pertahanan rapat dan serangan balik cepat, tetap menjadi ciri khas, dengan rata-rata penguasaan bola 48% namun efisiensi gol tinggi (2,1 gol per laga). Antoine Griezmann, kapten tim, kembali ke performa puncak dengan 16 gol dan 10 assist, sementara Alexander Sørloth, direkrut dari Villarreal seharga €32 juta, menambah dimensi fisik dengan 12 gol. Julián Álvarez, pinjaman dari Manchester City, membawa kreativitas dengan 8 gol dan 6 assist. Pertahanan, yang dipimpin José María Giménez dan Robin Le Normand, hanya kebobolan 25 gol, terbaik di La Liga. Investasi di akademi juga menghasilkan talenta seperti Pablo Barrios, yang mulai masuk rotasi utama.
Performa di Musim 2024/2025
Atletico memuncaki La Liga dengan 29 kemenangan dari 38 laga, mencetak 82 gol dan kebobolan 25 kali, unggul tiga poin atas Real Madrid. Kemenangan krusial melawan Barcelona (2-1) dan hasil imbang 1-1 melawan Real Madrid di El Derbi Madrileño menunjukkan mentalitas juara. Di Copa del Rey, mereka mencapai final, akan menghadapi Real Madrid, sementara di Liga Champions, Atletico lolos ke perempat final setelah mengalahkan Borussia Dortmund (agregat 3-2). Meski sempat tersendat dengan kekalahan dari Sevilla dan Valencia, konsistensi di laga besar, terutama berkat Griezmann dan kiper Jan Oblak (11 clean sheet), menjadikan mereka favorit gelar. Performa tandang, dengan 14 kemenangan dari 19 laga, juga menjadi faktor kunci.
Dampak di La Liga
Kebangkitan Atletico telah mengguncang dinamika La Liga, yang biasanya didominasi Real Madrid dan Barcelona. Persaingan ketat di papan atas memaksa kedua raksasa tersebut meningkatkan intensitas, dengan Barcelona finis kedua dan Madrid ketiga. Taktik Simeone yang disiplin dan efisien menginspirasi tim lain seperti Girona untuk mengadopsi pendekatan serupa. Pendapatan komersial Atletico naik 8% menjadi €400 juta, didorong oleh popularitas Álvarez dan jersey Griezmann yang laris. Namun, dominasi mereka juga memicu kritik tentang gaya bermain “defensif,” meski statistik menunjukkan serangan mereka lebih produktif dibandingkan musim sebelumnya.
Respons Penggemar dan Media: Atletico Madrid Kembali Kejar Gelar di Tengah Persaingan Ketat
Penggemar Atletico di Estadio Cívitas Metropolitano, dengan kehadiran rata-rata 65.000 per laga, merayakan kebangkitan tim dengan antusiasme besar. Media sosial dipenuhi pujian untuk Simeone, yang disebut “maestro taktik,” dan Griezmann, yang dianggap sebagai jantung tim. Media Spanyol seperti AS memuji keseimbangan antara pertahanan dan serangan, sementara El País menyoroti peran Álvarez sebagai “kunci tak terduga.” Media internasional seperti The Guardian mencatat Atletico sebagai “penantang treble” setelah performa kuat di tiga kompetisi. Namun, beberapa penggemar menyuarakan kekhawatiran tentang usia Griezmann (34 tahun) dan potensi kelelahan di akhir musim, terutama dengan jadwal padat Piala Dunia Antarklub 2025.
Prospek Masa Depan: Atletico Madrid Kembali Kejar Gelar di Tengah Persaingan Ketat
Dengan kontrak Simeone hingga 2027, Atletico memiliki fondasi kuat untuk mempertahankan daya saing. Perekrutan seperti Conor Gallagher (€40 juta) dan potensi permanennya Álvarez pada 2026 akan memperkuat skuad. Akademi klub, dengan talenta seperti Barrios, menjanjikan regenerasi jangka panjang. Tantangan utama adalah menjaga kebugaran pemain kunci dan bersaing dengan klub kaya seperti Manchester City di Liga Champions. Di Piala Dunia Antarklub, Atletico diunggulkan menghadapi tim seperti Flamengo, dengan peluang besar meraih trofi global pertama. Jika konsistensi terjaga, Atletico berpotensi mengakhiri musim dengan setidaknya satu trofi, mengukuhkan status mereka sebagai kekuatan elite Eropa.
Kesimpulan: Atletico Madrid Kembali Kejar Gelar di Tengah Persaingan Ketat
Atletico Madrid kembali mengejar gelar di musim 2024/2025 dengan performa gemilang, didorong oleh Antoine Griezmann, Alexander Sørloth, dan Julián Álvarez. Taktik disiplin Simeone, pertahanan kokoh, dan serangan yang lebih tajam menjadikan mereka penantang serius di La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions. Persaingan ketat dengan Real Madrid dan Barcelona menunjukkan kebangkitan Los Colchoneros, didukung antusiasme penggemar dan stabilitas finansial. Meski menghadapi risiko kelelahan dan tekanan kompetisi, Atletico berada di jalur untuk mengukir era baru, dengan peluang nyata meraih gelar domestik atau bahkan treble di musim ini.
Post Comment