Label “Flop” Terlalu Sadis Untuk Luis Henrique
Label “Flop” Terlalu Sadis Untuk Luis Henrique. Label “Flop” Terlalu Sadis Untuk Luis Henrique. Luis Henrique baru berusia 23 tahun saat Marseille memboyongnya dengan harga 25 juta euro di musim panas 2025. Harapan tinggi langsung menempel karena ia diplot sebagai pengganti Michael Murillo yang hengkang. Namun setelah 15 laga di semua kompetisi, catatan golnya masih nol dan assist hanya dua. Label “flop” langsung dilemparkan netizen dan media Prancis. Padahal, menilai pemain secepat itu terlalu sadis mengingat banyak faktor yang belum memberi Henrique kesempatan berkembang optimal. BERITA BASKET
Adaptasi yang Masih Berjalan: Label “Flop” Terlalu Sadis Untuk Luis Henrique: Label “Flop” Terlalu Sadis Untuk Luis Henrique
Pindah dari Brasil ke Eropa bukan hal mudah. Henrique datang di tengah musim yang sudah berjalan, langsung dihadapkan pada intensitas Ligue 1 yang jauh lebih tinggi daripada liga domestiknya. Selain itu, perubahan cuaca dingin, bahasa baru, dan gaya hidup Eropa juga butuh waktu. Banyak pemain Amerika Latin butuh setidaknya satu musim penuh untuk benar-benar nyetel. Contohnya Richarlison, Endrick, bahkan Vinicius Junior dulu juga sempat dicap flop di awal-awal sebelum akhirnya meledak. Henrique masih dalam fase itu, dan statistik mentah belum cukup adil untuk jadi vonis akhir.
Peran Taktis yang Belum Pas: Label “Flop” Terlalu Sadis Untuk Luis Henrique: Label “Flop” Terlalu Sadis Untuk Luis Henrique
Di bawah Roberto De Zerbi, Marseille sering memainkan formasi 3-4-2-1 atau 3-5-2 yang menuntut wing-back punya stamina gila dan kemampuan bertahan kelas atas. Henrique memang cepat dan punya dribel bagus, tapi ia belum sepenuhnya menguasai tugas defensif di sisi kanan. Ia sering kehilangan duel satu lawan satu dan positioning yang masih naif. Itu bukan berarti ia tak mampu, tapi lebih karena belum ada waktu adaptasi taktikal yang cukup. Ketika dimainkan lebih ofensif di beberapa laga cup, kontribusinya langsung terlihat dengan umpan-umpan matang dan ancaman di kotak penalti.
Statistik Tersembunyi yang Positif
Jika dilihat lebih dalam, Henrique termasuk wing-back dengan jumlah dribel sukses tertinggi di skuad dan sering jadi outlet serangan balik. Ia juga punya akurasi umpan silang di atas rata-rata pemain seposisinya. Gol dan assist memang belum datang, tapi peluang yang diciptakannya cukup banyak. Di liga yang sangat kompetitif, pemain muda jarang langsung jadi bintang. Yang terpenting, De Zerbi masih terus memberinya menit bermain reguler, tanda bahwa pelatih masih percaya prosesnya belum selesai.
Kesimpulan
Label “flop” untuk Luis Henrique saat ini terlalu dini dan terlalu kejam. Ia baru 23 tahun, baru setengah musim di Eropa, dan sedang beradaptasi dengan sistem baru. Banyak pemain hebat pernah dicap gagal di awal karier Eropa mereka sebelum akhirnya jadi bintang. Marseille dan fans sebaiknya sabar memberi waktu, karena talenta Henrique jelas ada. Jika terus didukung, ia bisa jadi salah satu wing-back terbaik di Ligue 1 dalam satu-dua tahun ke depan. Sepak bola butuh kesabaran, bukan vonis kilat.



Post Comment