Peraturan Durasi Waktu dan Injury Time Sepak Bola
Peraturan Durasi Waktu dan Injury Time Sepak Bola. Durasi waktu pertandingan dan injury time (waktu tambahan) selalu jadi elemen krusial yang menjaga keadilan serta ketegangan dalam sepak bola. Pertandingan standar berlangsung dua babak masing-masing 45 menit, ditambah waktu tambahan untuk mengkompensasi jeda permainan. Badan pengatur peraturan sepak bola dunia, melalui Laws of the Game 2025/26, terus menekankan perhitungan akurat atas waktu hilang agar effective playing time meningkat. Meski tidak ada perubahan drastis pada durasi dasar di edisi terbaru ini, inisiatif global untuk kurangi time-wasting membuat injury time sering lebih panjang, seperti yang terlihat di turnamen besar sebelumnya. Ini bertujuan memastikan bola lebih lama bergulir, memberikan nilai lebih bagi penonton dan pemain. REVIEW WISATA
Durasi Standar Pertandingan: Peraturan Durasi Waktu dan Injury Time Sepak Bola
Pertandingan sepak bola profesional terdiri atas dua babak sama panjang masing-masing 45 menit, total 90 menit waktu normal. Jeda turun minum maksimal 15 menit, kecuali disepakati lain sebelum kick-off. Jika laga berlanjut ke perpanjangan waktu, seperti di fase knockout, tambah dua babak 15 menit dengan jeda singkat. Durasi ini hanya boleh dikurangi jika wasit dan kedua tim sepakat sebelum pertandingan, serta sesuai regulasi kompetisi.
Waktu berjalan terus menerus, tidak berhenti saat bola mati—berbeda dengan olahraga seperti basket. Wasit punya otoritas penuh menentukan akhir babak, termasuk menambah injury time. Di akhir 2025, dengan Laws of the Game 2025/26 yang berlaku sejak Juli, durasi dasar tetap stabil, tapi penekanan pada kompensasi waktu hilang semakin kuat untuk hindari manipulasi.
Perhitungan Injury Time atau Waktu Tambahan: Peraturan Durasi Waktu dan Injury Time Sepak Bola
Injury time ditambahkan di akhir setiap babak untuk ganti waktu hilang akibat stoppage. Wasit hitung semua jeda signifikan, seperti:
- Penanganan cedera
- Substitusi
- Assessment VAR
- Perayaan gol
- Time-wasting disengaja
- Minum air atau cooling break di cuaca ekstrem
Tidak ada batas minimum atau maksimum resmi, tapi panduan mendorong perhitungan akurat. Di kompetisi elite, injury time sering mencapai 8-15 menit per babak, terutama jika banyak interupsi. Wasit keempat atau teknologi bantu catat durasi jeda, lalu wasit utama tentukan tambahan yang ditunjukkan papan elektronik. Ini membuat akhir laga lebih dramatis, karena tim trailing sering dapat kesempatan ekstra untuk menyamakan kedudukan.
Faktor yang Mempengaruhi Time-Wasting dan Effective Time
Time-wasting jadi fokus utama inisiatif terbaru untuk tingkatkan effective playing time—rata-rata hanya sekitar 55-60 menit bola bergulir dalam 90 menit normal. Sanksi tegas atas delay, seperti kiper tahan bola terlalu lama (kini 8 detik dengan ancaman corner kick jika melanggar), perayaan berlebih, atau substitusi lambat, membantu kurangi jeda tidak perlu. Wasit dorong restart cepat, seperti quick free kick atau throw-in.
Di 2025, kompetisi besar terus terapkan perhitungan ketat atas waktu hilang, hasil dari pengalaman turnamen sebelumnya yang tambah injury time signifikan. Ini tidak hanya adil bagi kedua tim, tapi juga tingkatkan intensitas serta jumlah gol di menit akhir. Namun, beberapa pihak khawatir beban fisik pemain bertambah di jadwal padat.
Kesimpulan
Peraturan durasi waktu dan injury time di sepak bola modern menunjukkan komitmen untuk permainan yang lebih adil dan menghibur. Dengan dua babak 45 menit sebagai dasar tetap, ditambah perhitungan akurat waktu tambahan, Laws of the Game 2025/26 memastikan kompensasi penuh atas jeda. Inisiatif kurangi time-wasting berhasil tingkatkan effective playing time, membuat pertandingan lebih panjang tapi berkualitas. Pada akhirnya, aturan ini mempertahankan esensi sepak bola: ketegangan hingga detik terakhir, sambil lindungi integritas olahraga. Ke depan, evaluasi berkelanjutan akan terus sempurnakan aspek ini agar sepak bola semakin dinamis dan fair bagi semua pihak.



Post Comment